Text
Buya Hamka: Pribadi dan Martabat
Sikap Buya Hamka dalam Konferensi Islam Sedunia di Makkah pada 1975 barangkali merupakan teladan yang sangat relevan di masa hiruk pikuk sekarang ini. Pada waktu itu, Wakil Sekjen Konferensi Islam Syaikh Safwad Sakka termakan fitnah dan percaya bahwa Hamka aktif membantu Kristenisasi. Yang menarik adalah kekuatan Hamka mengendalikan diri dan perasaaannya—meski sekali pun tak diberi kesempatan berbicara dalam konferensi itu, beliau hanya diam dan tenang mengikuti konferensi hingga selesai.Dalam buku ini, kita juga mendapat gambaran sosok Hamka sebagai ulama yang benar-benar hidup di tengah umat. Hampir setiap hari berbondong tamu datang ke rumah Hamka hingga antreannya “seperti di Puskesmas”. Mereka datang untuk berbagai keperluan, termasuk meminta nasihat urusan pribadi dan rumah tangga. Semua diterima Hamka dengan baik dan tanpa memungut bayaran, “Ini harus kita lakukan lillahi ta'ala—karena Allah semata,” demikian Hamka menekankan.Menggambarkan pengalaman dan watak Hamka secara detail, buku ini secara utuh menampilkan Hamka sebagai sosok ulama dan seorang ayah yang patut kita teladani.
eb250 | 920 HAM b | Perpustakaan Unsub | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain