Text
Integrasi Ilmu dan Agama
Tak terlalu sulit disepakati bahwa agama mesti "diintegrasi" dengan pelbagai bidang kehidupan, demi menjadikannya rahmat bagi alam semesta. Maka, terasa wajar saja jika muncul gagasan mengintegrasikan agama dan inlu, alih-alih berjalan sendiri-sendiri, apalagi mempertentangkan keduanya. Tapi, ungkapan "integrasi ilmu dan agama" bisa bermakna macam-macam. Apakah itu berarti penggabungan sistem sekolah agama dan sekolah umum? Penyandingan rumus-rumus fisika kompleks universitas dengan tempat ibadah? Dosen-dosen dengan kualifikasi ganda kelimuan dan keagamaan? Pendidikan yang mengembangkan kecerdasan emosi, intelektual, spiritual (IQ?EQ?SQ)? Atau, dalam bahasa filsafat ilmu, apakah integrasi bisa dilakukan pada tingkat ontologi, epistemologi, atau aksiologi?
180211 | 297.26 ZAI i | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain